Angka Golput di Sumut di Dominasi Masyarakat Berpendidikan
Rendahnya angka pemilih pada Pilkada di Kota Medan, karena banyaknya masyarakat, khususnya dari golongan berpendidikan (kelas menangah atas) yang memilih untuk golput.
Menurut Pengamat Politik di Sumatera Utara, Agus Suryadi mengatakan, dilihat dari pentahapan dan kekondusifan, pelaksanaan Pilkada di Kota Medan memang cukup sukses dan berjalan lancar. Namun jika dilihat dari tingkat partisipasi, jumlah pemilih jauh dari harapan, karena tingkat kesadaran berpolitik masyarakat yang semangkin lama semangkin merosot, akibat pilihan yang dianggap tidak menarik, serta ditambah tingkat kejenuhan masyarakat dalam dunia politik Indonesia.
Penyumbang terbesar tingginya angka golput adalah masyarakat yang berpendidikan dan kelas ekonomi menengah ke atas, karena fenomena yang terjadi saat ini adalah, semakin tinggi tingkat pengetahuan orang, maka kesadaran berpolitiknya semakin berkurang.
Menurut Agus, agar kejadian ini tidak lagi terulang pada pemilu kedepannya, maka pemerintah, bersama KPU, Bawaslu serta stake holder terkait harus melakukan sosialisasi yang lebih giat lagi dan secara terus menerus (berkesinambungan), dimana tidak hanya saat menjelang Pemilu saja.
Selain itu, stigma pemilu untuk masyarakat harus dirubah, bahwa Pemilu bukan untuk masyarakat, melainkan pemilu bersama masyarakat, artinya masyarakat terlibat dan bertanggung jawab untuk mensukseskan pemilu. RW
You have to be logged in to post comments