2015, Bursa Saham Dihujani Aksi Tutup Rekening
Belum stabilnya kondisi pasar global karena pergerakan pertumbuhan ekonomi yang masih melambat, membuat banyak investor melakukan aksi tutup buku di lantai bursa. Sejumlah saham pun banyak yang rontok, khususnya saham blue chip.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Medan, M Pintor Nasution mengatakan, pada tahun ini, pada April hingga Juni menjadi bulan yang paling krusial di pergerakan bursa saham. Sebab di empat bulan tersebutlah, banyak aksi jual hingga tutup buku rekening paling besar terjadi. Kondisi dollar yang menguat, lalu rupiah yang secara otomatis melemah, menjadi penyebab yang paling besar dalam menyumbang investor menjual sahamnya.
Untuk saham-saham yang paling besar dijual, masih didominasi oleh saham besar atau blue chips, khususnya perbankan.
Pintor pun menyebutkan, jumlah rekening yang tutup buku atau menjual sahamnya pada periode April-Juni sempat mencapai 600-800 an, dari total saham investor baru yang sebanyak 1.300 rekening.
Kondisi fundamental ekonomi global yang belum membaik, harapannya dapat segera pulih. RW
You have to be logged in to post comments