Tingkat Literasi Produk Pasar Modal Kecil
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, dari hasil survei literasi keuangan bahwa hampir 93,79 persen masyarakat di Indonesia masih buta (illetarasi) terhadap produk pasar modal, sementara sekitar 81,03 persen penduduk buta dana pensiun, dan sekitar 72,10 persen buta perusahaan pembiayaan.
Kepala OJK Regional 5 Sumatera, Achmad Fauzie mengatakan, survei literasi keuangan mencakup pengetahuan, keterampilan dan keyakinan masyarakat terkini terhadap lembaga keuangan. Dimana wilayah sample mencakup 20 provinsi, dengan target 8.000 responden atau sekitar 400 responden setiap provinsi. Fauzie menyebutkan, dari lembaga keuangan perbankan, asuransi, perusahaan pembiayaan, dana pensiun, pasar modal dan pergadaian yang di lakukan survei, hanya sektor perbankan saja yang tingkat illiterasi kecil, yakni hanya 0,73 persen saja masyarakat yang buta terhadap perbankan.
OJK sendiri, guna meningkatkan tingkat pemahaman masyarakat, OJK mengaku terus melakukan edukasi dan perlindungan konsumen. Serta menerapkan prinsip dasar pelayanan konsumen oleh OJK terkait kemudahan akses, terintegrasi dan ketanggapan dalam setiap penanganan dari pelaporan yang masuk dari masyarakat. Edukasi dan perlindungan konsumen oleh OJK sendiri dilakukan tidak hanya dalam bentuk edukasi, namun juga pengoptimalan pelayanan konsumen, pengembangan kebijakan perlindungan konsumen dan pembelaan hukum perlindungan konsumen.
OJK juga mengingatkan masyarakat saat akan menggunakan produk dan jasa keuangan, mulai dari atur pendapatan dan pengeluaran, lalu pilih lembaga keuangannya serta bentuk investasinya, kemudian pahami resiko, manfaat, biaya dan mekanisme transaksi, serta pantau perkembangan produknya hingga hasilnya dan waspada. RW
You have to be logged in to post comments