Petani Diminta Kooperatif Dukung Stabilisasi Harga Karet
Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara meminta para petani kooperatif mendukung upaya stabilisasi harga. Mengingat harga karet yang menurun sejak pekan lalu.
Sekretaris Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah mengatakan pengusaha dan petani selama ini kesulitan untuk meminta petani menghentikan produksi. Padahal petani berperan besar dalam menentukan harga, khususnya dalam proses stabilisasi lewat pembatasan produksi.
Seperti halnya dengan meminimalisir penyadapan terhadap pohon karet. Dengan terus dilakukannya penyadapan, kapasitas produksi dipastikan akan meningkat. Padahal saat ini, produksi di Malaysia dan Thailand relatif lebih baik dan di tengah tren permintaan yang menurun, otomatis harga akan terus merosot.
Hingga akhir pekan kemarin, harga settlement karet untuk jenis TSR20 di pasar Singapura tercatat US$ 304,5 per ton. Sementara untuk kontrak hingga Desember juga di kisaran harga yang sama, dengan harga maksimal US$ 306,5. Sementara di tingkat pabrik, harga bahan olahan karet (bokar) diperkirakan sekitar Rp 23.300-Rp 25.300. menurun bila dibandingkan awal pekan bulan lalu yang mencapai kisaran harga Rp 29 ribu. wahyudi aulia siregar
You have to be logged in to post comments